BAB; ISRA DAN MI’RAJ KELANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU
Selamat datang 102.
Abu Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam terbuka atap
rumahku di Makkah, lalu turun Jibril, dan membelah dadaku, kemudian membasuhnya
dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana emas yang berisi hikmat dan iman
lalu dituangkan ke dalam dadaku, lalu ditutup kembali.
Kemudian ia membimbing
tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril
berkata kepada penjaganya: Bukalah. Lalu ditanya: Siapakah itu?
Jawabnya: Jibril. Lalu ditanya: Apakah engkau bersama orang lain?
Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw. Ditanya: Apakah dipanggil?
Jawabnya : Ya.
Ketika telah dibuka,
kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di
kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa,
tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat
datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.
Aku bertanya kepada
Jibril: Siapakah itu? Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang
yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di
krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis
bila melihat ke kirinya.
Kemudian dinaikkan ke
langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya
sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.
Anas r.a. berkata:
Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu dengan Adam, Idris,
Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan tempat masing-masing, hanya
menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di langit ke enam.
Anas r.a. berkata:
Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw. berjumpa dengan nabi Idris maka
disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang
saleh. Lalu aku tanya: Siapakah ini? Jawabnya: Ini Idris.
Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi yang saleh, dan aku
bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa. Lalu melalui Isa,
juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Ketika
aku tanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Isa a.s. Kemudian
melalui Ibrahim, juga menyambut:
Kemudian aku dibawa
naik sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang
tercatat di lauh mahfuzh. Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh
kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui
Musa, maka ia bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu?
Jawabku: Lima puluh kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada
Tuhan untuk minta keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku
kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.
Tetapi Musa tetap
berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat, maka kembali aku
minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan setengahnya. Tetapi Musa
tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena umatmu tidak akan kuat
melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga
Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak
akan berubah lagi putusanku. Maka aku kembali kepada Musa dan Musa
tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu
kepada Tuhan.
Kemudian aku dibawa ke
sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak
mengerti apakah itu.
Kemudian aku
dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya
kasturi (misk). (Bukhari, Muslim).
0 komentar:
Posting Komentar