Sabtu, 12 Januari 2013

MENGENAL ASAL MULA KESYIRIKAN

MENGENAL ASAL MULA KESYIRIKAN


1.       AWAL TIMBULNYA KESYIRIKAN DALAM SEJARAH UMAT

Pada awalnya manusia adalah umat yang bersatu dalam hal tauhid,setelah itu terjadilah
kesesatan dan penyimpangan. Dalam Shahih Muslim ,Rasulullah bersabda:

v      “Setiap anak dilahirkan diatas fitrahnya,maka kedua orang tuanya-lah yang membuat
anak itu menjadi Yahudi,Nasrani atau Majusi.” Jadi , tauhid adalah perkakas asal dialam
ini sedangkan syirik merupakan perkara (penyimpangan) baru yang muncul dan masuk
kedalamnya.

v      Firman Allah : (artinya) Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan),
maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan,
dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di
antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan,..(Al Baqarah: 213)

v      Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih,..(Yunus

Ibnu Abbas [1] berkata:”Antara nabi Adam dan Nabi Nuh terdapat 10 generasi yang seluruhnya
berada diatas Islam.” (Tafsir Ibnu Katsir)

Dan penyimpangan pertama yang terjadi adalah GHULUW (Sikap berlebih-lebihan) dalam soal
pengagungan terhadap orang-orang shaleh,bahkan mengangkat mereka menjadi tuhan yang
disembah.Dalam Shahih Bukhari (8/535,Fathul Bari) dari Ibnu Abbas dalam menafsirkan firman
Allah ,artinya:

v      “Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan
kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan
pula Suwaa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr". (Surat Nuh:23)

Beliau (Ibnu Abbas) radhiallahu anhu berkata:”Ini adalah nama orang-orang
shaleh dari kaum Nuh.Takkala mereka meninggal dunia ,setan membisikkan kepada
kaumnya agar mereka membangun patung-patung (peringatan) ditempat pertemuan
mereka,dan menamai patung-patung itu sesuai dengan nama-nama mereka,lalu mereka
melakukannya.Namun ketika itu mereka masih belum disembah sampai setelah para
pembangun patung-patung itu meninggal dunia dan beralih generasi (serta ilmu telah
hilang dari kalangan mereka) ,patung-patung itu lalu (mulai) disembah.

Berkata Ibnu Qayyim [2] dalam Ighatsatul Lahfan (2/202):

v      “Telah berkata tidak hanya seorang dari ulama salaf tatkala orang shalih tersebut
wafat,maka mereka beri’tikaf dikubur-kuburnya,kemudian menganggambar patung-
patungnya, dan ketika itu waktu terus berjalan maka mereka menyembah patung-
patung tersebut.”

Kemudian, beliau melanjutkan (2/218,219,229,230,231,238):

“Syaithan bersama orang-orang musyrik asyik dalam beribadah kepada patung ditiap-tiap kaum
sesuai dengan kadar akal mereka.

Ø       Maka sebagian kaum mengajak untuk menyembahnya dengan cara mengagungkan
orang-orang yang telah mati yakni dengan membuat patung-patung mereka sebagaimana
perbuatan kaum Nabi Nuh, hal demikianlah yang mendominasi mayoritas kaum musyrikin
yang awam.[3]

Ø       Adapun pada kalangan khusus mereka menyembah patung karena -menurut
sangka mereka- patung-patung tersebut merupakkan personifikasi bintang-bintang
yang mempengaruhi kehidupan dialam ini,maka mereka menyiapkan untuk patung-
patung tersebut rumah-rumah (bangunan),pelayan (kuncen),tirai penutup (kelambu),
serta sembelihan-sembelihan.Hal ini masih berlangsung di dunia dari dahulu hingga
sekarang.Keyakinan ini berasal dari orang-orang musyrik Shobi’ah dari kaum Nabi
Ibrahim yang pernah diajak dialog dengan beliau alaihi salam tentang bathilnya perbuatan
syirik,maka hujjah-hujjah mereka dipatahkan oleh Nabi Ibrahim dengan ilmu dan dihancurkan
tuhan-tuhan mereka dengan tanganya sehingga mereka menuntut nabi Ibrahim dibakar.[4]

Kelompok lainnya menjadikan bulan sebagai berhala,mereka beranggapan bahwa bulan itu
pantas untuk diibadahi dan bulanlah yang mengatur kehidupan dialam semesta.Ada juga
kelompok lain yang beribadah kepada api yaitu orang-orang Majusi.Mereka membangun
untuknya rumah-rumah yang banyak,menjadikan baginya pelayan (kuncen) dan tirai penutup
(kelambu), maka tidaklah mereka menyerunya dan berdoa kepadanya kecuali untukmenghapus
satu kesalahan atau untuk suatu pengampunan dosa.Kelompok lainnya menyembah air dengan
anggapan air adalah asal segala suatu (kehidupan) dan dengannya segala sesuatu dilahirkan,
tumbuh dan berkembang serta dengan air pula untuk bersuci dan hidup.Kelompok yang lainnya
beribadah menyembah manusia yang hidup maupun mati ,kelompok lainnya menyembah
jin ,meyembah pohon-pohon dan adapula yang menyembah malaikat.” Selesai ucapan Ibnu
Qayyim.

Dari atsar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas ,yang menjelaskan sebab
terjadinya kesyirikan pada kaum Nuh,dapat kita simpulkan beberapa perkara yang penting
sebagai berikut:

v      Bahayanya mengantungkan gambar-gambar ditembok dan membangun patung-patung di
majelis-majelis atau dilapangan.Hal ini dapat mendorong umat manusia untuk melakukan
kesyirikan,dimana mereka melakukan pengagungan yang berlebihan terhadap gambar
dan patung-patung tersebut dan selanjutnya mereka menyembahnya dan berkeyakinan
bahwasanya gambar dan patung itu dapat mendatangkan manfaat dan menolak marabahya
sebagaimana yang pernah terjadi pada kaum Nuh.

v      Bersemangatnya syaithan untuk menyesatkan bani Adam dan mengelabui mereka .Syaithan
mendatangai anak Adam dengan cara halus dan dengan slogan menganjurkan untuk
berbuat baik.Tatkala syaithan melihat kaum Nuh sangat menghormati dan mencintai orang-
orang shalih, maka ia menyeru mereka untuk berlebih-lebihan dalam mencintai orang-orang
shalih tersebut di majelis-majelis mereka dengan tujuan mengeluarkan mereka dari jalan
kebenaran.

v      Syaithan bukanlah mahluk yang berpandangan sempit atau pendek yang hanya ingin
menyesatkan generasi masa kini,tetapi ia memiliki pandangan jauh untuk menyesatkan
generasi yang akan datang.Oleh sebab itu ,tatkala syaithan melihat bahwa kesyirikan
tidak meungkin akan dilaksanakan pada awal genrasi kaum Nuh,maka dia bertekad dan
bersemangat memasang jerat untuk menjatuhkan generasi selanjutnya.

v      Tidak boleh menganggap remah segala macam perantara (jalan-jalan menuju)
kejahatan,bahkan wajib untuk mencegahnya dan menutup pintu-pintu yang menuju
kepadanya.

v      Keutamaan ulama yang mengamalkan ilmunya dan keberadaan mereka di bumi sebagai
suatu tanda kebaikan bagi manusia ,sedangkan ketiadaan mereka merupakan kejelekan
dan bencana.Sebab syaithan merasa tidak mampu untuk menyesatkan suatu kaum selama
ulama masih ada ditengah-tengah mereka.

Catatan kaki:

[1]      Dia adalah seorang shahabat yang mulia dan termasuk umat pilihan.Nama lengkapnya adalah Abdullah bin
Abbas bin Abdul Muthallib Al Hasyimi al Quraisy anak paman Rasululah,penafsir Al Qur’an dan pemuka kaum
muslimin di bidang tafsir.Rasulullah pernah berdo’a untuknya:"Ya Allah ,pahamkanlah ia dalam agama,dan
ajarilah kepadanya (Ibnu Abbas) ilmu tafsir.Dia diberi gelar pena dan juga laut,karena luas ilmunya dalam bidang

tafsir,bahasa,peperangan,syair Arab,dan hari-hari mereka.Dipanggil oleh khulafaur Rasyidin sebagai penasehat
dan pertimbangan dalam berbagai macam perkara.Menjadi wali haji masa Utsman thn 35H,ikut memerangi Khawarij
bersama Ali bin Abi thalib, cerdas dan kuat hujjahnya.Menjadi Amir di Basrah,lalu tinggal di Tha’if wafat 68H,
sedangkan dia lahir 3 tahun sebelum hijarah.Biografi lengkap lihat At Thabaqaat al Kubra Ibnu Sa’ad,Bidayah wan
Nihayah

[2]      Nama lengkapnya adalah Imam Allamah Syamsuddin Muhammad bin Abi Bakr bin Ayub AzZar’I ad Dimsyaqi, Abu
Abdillah, salah seorang pembesar ulama.Dilahirkan thn 691H di Damaskus,belajar dari Syaikhul Islam ibnu Taimiyah
dan dia pula yang menulis buku-buku dan menyebarkan ilmunya.Pernah dipenjara di Damaskus,dipukul dan
disiksa.Seorang yang baik akhlaknya dan dicintai oleh manusia,sangat senang dengan buku dan koleksinya amat
banyak,sedangkan buku-buku karangannya sendiri juga amat banyak dan amat berguna bagi dunia Islam.Wafat
761H di Damaskus dalam umur 60 tahun

[3]      Syirik ini yang melakukan penyembahan kubur semacam kaum Nabi Nuh ,disebut juga dengan syirik ARDHI (bumi)

[4]      Syirik ini dalam bentuk penyembahan benda-benda langit,seperti bintang,bulan dan matahari dan
sejenisnya ,disebut syirk SAMAWI (langit) lihat pembahasan 2 macam syirik ini dalam : Al Ibthalu Linazhariyyatil
khaitil baina diinil Islami wa ghairihi minal adyaan.Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid ,ed.Indonesia :Propaganda
Sesat Penyatuan Agama hal 89-99, Darul Haq, penerjemah Abu Ihsan.

0 komentar:

Posting Komentar