FIRMAN
ALLAH KEPADA ADAM:’KELUARKAN UTUSAN NERAKA,DARI TIAP SERIBU,SEMBILANRATUS
SEMBILAN PULUH SEMBILAN
10.
Abu Sa’id Al Khudriy r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Allah
Ta’ala berfirman: “Wahai Adam, “. Nabi Adam ‘Alaihissalam menjawab: “Labbaika,
kemuliaan milik-Mu dan segala kebaikan berada di tangan-Mu”. Kemudian Allah
berfirman: “Keluarkanlah utusan neraka”. Adam bertanya; “Apa yang dimaksud
dengan utusan neraka? (berapa jumlahnya?) “. Allah berfirman: “Dari setiap
seribu, sembilan ratus sembilan puluh Sembilan dijebloskan neraka!, Ketika
perintah ini diputuskan, maka anak-anak belia menjadi beruban, dan setiap wanita
hamil kandungannya berguguran dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka
tidaklah mabuk akan tetapi (mereka melihat) siksa Allah yang sangat keras”.
(QS. Alhajj 2), Para shahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, adakah diantara kami
seseorang yang selamat?”. Beliau bersabda: “Bergembiralah, karena setiap seribu
yang dimasukkan neraka, dari kalian cuma satu, sedang Sembilan ratus sembilan
puluh sembilannya dari Ya’juj dan ma’juj”. Kemudian Beliau bersabda: “Dan demi
Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap kalian menjadi di antara
seperempat ahlu surga”. Maka kami bertakbir. Kemudian Beliau bersabda lagi:
“Aku berharap kalian menjadi di antara sepertiga ahlu surga”. Maka kami
bertakbir lagi. Kemudian Beliau bersabda lagi: “Aku berharap kalian menjadi di
antara setengah ahlu surga”. Maka kami bertakbir sekali lagi. Lalu Beliau
bersabda: “Tidaklah keberadan kalian di hadapan manusia melainkan bagaikan bulu
hitam pada kulit sapi jantan putih atau bagaikan bulu putih yang ada pada kulit
sapi jantan hitam”. (Bukhari, Muslim).
ADANYA
SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
11. Abdullah
bin Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama Nabi saw. di dalam gubah (kemah),
tiba-tiba Nabi saw. bertanya : Apakah kalian rela bila kalian merupakan
seperempat ahli surga? Jawab kami, Ya. Lalu Nabi saw. bertanya lagi
: Apakah kalian rela bila kalian menjadi sepertiga penduduk surga? Jawab
kami, Ya. Lalu Nabi saw. bertanya lagi : Apakah puas bila kalian menjadi
separuh penduduk surga? Jawab kami, Ya. Lalu Nabi saw.
bersabda: Demi Allah yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh aku
berharap semoga kamu merupakan sepenuh penduduk surga, dan tidak akan dapat
masuk surga kecuali jiwa yang muslim, sedang kalian jika dibandingkan dengan
pemeluk kesyirikan bagaikan sehelai rambut putih di tengah kulit sapi
hitam. (Bukhari, Muslim).
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ
فِي قُبَّةٍ فَقَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الْجَنَّةِ
قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ
قُلْنَا نَعَمْ قَالَ أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ
قُلْنَا نَعَمْ قَالَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ
تَكُونُوا نِصْفَ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَذَلِكَ أَنَّ الْجَنَّةَ لَا يَدْخُلُهَا
إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَمَا أَنْتُمْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ إِلَّا
كَالشَّعْرَةِ الْبَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الْأَسْوَدِ..
12.
Ibn Abbas r.a. berkata: Pada suatu hari Nabi
s.a.w. keluar pada kami dan bersabda: “Telah diperlihatkan kepadaku
umat-umat semuanya, ada seorang Nabi yang bersama satu orang, ada yang
bersama dua orang, dan ada yang bersama rombongan tujuh orang, ada juga seorang
Nabi yang sendirian tidak ada pengikutnya, lalu aku melihat rombongan besar
yang telah menutup udara, maka aku mengharap semoga mereka umatku,
tiba-tiba diberitahu bahwa mereka Musa dan kaumnya, kemudian dikatakan
kepadaku : ” Lihatlah“, maka aku melihat rombongan yang lebih
banyak bahkan telah menutupi ufuk, lalu disuruh melihat ke kanan dan ke kiri,
maka aku melihat rombongan yang amat banyak telah memenuhi udara, lalu
diterangkan bahwa mereka umatku, dan disamping mereka ada lagi tujuh puluh ribu
yang akan masuk surga tanpa hisab.”
Lalu ditinggalkan oleh
Nabi dan tidak diterangkan kepada kami sehingga orang-orang berbeda paham. Maka
para sahabat berpendapat: Kami lahir dalam syirik, tetapi kami telah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi kemungkinan anak-anak kami. Dan tanggapan itu
sampai kepada Nabi saw.
Maka Nabi saw.
bersabda : Mereka yang tidak mencari nasib dengan burung, tidak berjampi, tidak
ber kei (kei = membakar besi lalu ditusukkan ke tempat yang sakit), dan tetap
bertawakal kepada Tuhan. Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan dan
bertanya: Apakah aku termasuk mereka ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.:
Ya. Lalu berdiri orang yang lain dan bertanya: apakah aku dari
golongan mereka? Jawab Nabi saw.: Engkau telah didahului oleh
Ukasyah. (Bukhari, Muslim).
ADANYA
SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
13.
Sahl bin Saad r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pasti akan masuk
surga dari umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu (periwayat ragu,
antara 70 ribu atau 700 ribu), bersama-sama yang satu memegang yang lain, tidak
masuk yang pertama sehingga masuk juga yang akhir, wajah mereka bagaikan bulan
purnama. (Bukhari, Muslim).
ADANYA
SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
14. Sahl
bin Saad r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda : Pasti akan masuk surga dari
umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu (periwayat ragu, 70.000
atau 700.000) bersama-sama yang satu memegang yang lain, tidak masuk yang
pertama sehingga masuk juga yang akhir, wajah mereka bagaikan bulan
purnama. (Bukhari, Muslim).
قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مِنْ
أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا أَوْ سَبْعُ مِائَةِ أَلْفٍ شَكَّ فِي أَحَدِهِمَا
مُتَمَاسِكِينَ آخِذٌ بَعْضُهُمْ بِبَعْضٍ حَتَّى يَدْخُلَ أَوَّلُهُمْ
وَآخِرُهُمْ الْجَنَّةَ وَوُجُوهُهُمْ عَلَى ضَوْءِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ
الْبَدْرِقَالَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
ADANYA
SEBAGIAN ORANG MUSLIM YANG MASUK SURGA TANPA HISAB
15. Abu
Hurairah r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Akan
ada rombongan dari umatku tujuh puluh ribu masuk surga tanpa hisab, bercahaya
muka mereka bagaikan bulan purnama.
Abu Hurairah r.a.
berkata: Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan Al-Asadi sambil menjinjing
selimutnya, lalu berkata: Ya Rasulullah. doakan semoga Allah menjadikan aku
dari golongan mereka. Maka Nabi saw. berdoa: Ya Allah, jadikanlah dia dari
golongan mereka. Kemudian seorang sahabat Anshar berdiri dan berkata: Ya
Rasulullah doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Jawab
Nabi saw.: Engkau telah didahului oleh Ukasyah r.a. (Bukhari, Muslim).
AHLI NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSAAN NYA
16. An-Nu’man
bin Basyir r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi SAW. bersabda: Sesungguhnya
seringan-ringan siksa ahli neraka di hari kiamat, ialah orang yang di bawah
telapak kakinya diletakkan bara api yang dapat mendidihkan otaknya. (Bukhari,
Muslim).
KEPASTIAN
ADANYA SAFAAT DAN KELUAR NYA ORANGBERTAUHID DARI NERAKA
17. Abu
Said Al-Khudri r.a. berkata: Nabi SAW. Bersabda: Akan masuk ahli surga ke
surga, dan ahli neraka ke neraka, kemudian Allah memerintahkan: Keluarkanlah
dari neraka orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari iman.
Lalu dikeluarkan mereka dalam keadaan sudah hitam warna mereka, lalu
dimasukkan ke dalam sungai kehidupan (nahrul hayat), maka tumbuhlah mereka itu
bagai biji yang tumbuh setelah ada air bah, dan tidaklah tumbuhnya berwarna
kuning berbelit (berkait). (Bukhari, Muslim).
113. Abu
Musa r.a. berakata: Rasulullah saw. bersabda : Ada dua buah Surga yang
terbuat dari perak beserta wadah dan segala isi kandungannya, dan dua buah
Surga yang terbuat dari emas beserta wadah dan segala isi kandungannya.
Penghalang ahli Surga untuk memandang Rabb mereka hanyalah hijab Keagungan pada
Wajah-Nya di Surga Adn. (Bukhari, Muslim).
عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ
آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا
فِيهِمَا وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا
رِدَاءُ الْكِبْرِيَاءِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ
112.
‘Aisyah radliallahu ‘anhu berkata; “Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad
saw. melihat Rabbnya berarti dia telah masuk pada persoalan (salah) besar. Akan
tetapi Beliau melihat Jibril ‘alaihissalam dalam bentuk dan rupa aslinya yang
menutupi apa yang ada di antara ufuk langit”. (Bukhari, Muslim).
عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْمَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ
أَعْظَمَ وَلَكِنْ قَدْ رَأَى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ وَخَلْقُهُ سَادٌّ مَا
بَيْنَ الْأُفُقِ
111.
Masruq berkata: Aku bertanya kepada ‘Aisyah r.a.: Hai
Ibu apakah Nabi Muhammad saw. telah melihat Allah? Jawab Aisyah r.a. :
Sungguh berdiri bulu romaku sebab pertanyaanmu itu, dimanakah engkau dari
tiga macam, orang yang menerangkan itu maka ia dusta:
1. Siapa yang
menerangkan padamu bahwa Nabi Muhammad saw. melihat Allah, maka ia dusta. Lalu
ia membaca : Laa tudrikuhul abshaaru wa huwa yudrikul abshaara wa huwal
lathiful (Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, dan Dia yang
mencapai semua penglihatan, dan Dia maha halus kekuasaanNya yang maha
mengetahui sedalam-dalamnya) dan ayat: Wama kana libasyarin an
yukallimahullah illa wahyan au min waraa’i hijab (Tiada seorang yang
berkata-kata dengan Allah melainkan dengan wahyu atau dari balik tabir/hijab).
2. Siapa yang
mengatakan bahwa ia mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, maka sungguh
dusta, lalu dibacakan ayat : Wama tadri nafsun madza taksibu ghada (Dan
tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari).
3. Dan siapa yang
berkata bahwa Nabi Muhammad saw. menyembunyikan apa yang diwahyukan oleh Allah
maka sungguh orang itu dusta, lalu Siti Aisyah membaca: Ya ayyuhar rasulu
balligh maa unzila ilaika min rabbika (Hai utusan Allah sampaikanlah apa yang
diturunkan oleh Tuhan kepadamu).
Tetapi Nabi Muhammad
saw. telah melihat Jibril dalam bentuk yang sebenarnya dua kali.
(Bukhari, Muslim).
110.
أَبُو
إِسْحَاقَ الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَأَلْتُ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍعَنْ قَوْلِ اللَّهِ
تَعَالَى{ فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا
أَوْحَى }قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّ
مِائَةِ جَنَاحٍ
Abu Ishaq
asy-Syaibaniy berkata; Aku bertanya kepada Zirra bin Hubaisy tentang firman
Allah Ta’ala QS an-Najm ayat 9-10: “Fa kaana qaaba qausaini aw adnaa. Fa awhaa
ilaa ‘abdihii maa awhaa” (“Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak)
sedekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan
kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan”). Dia berkata, telah
bercerita kepada kami Ibnu Mas’ud bahwa Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
telah melihat Jibril yang memiliki enam ratus sayap”. (Bukhari, Muslim).
109.
جَابِرَ
بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُسَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ
فِي الْحِجْرِ فَجَلَا اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ
عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ
Jabir bin Abdullah
r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda : Ketika tokoh-tokoh
Quraisy mendustakan aku (tentang Isra Mi’raj), maka aku berdiri di hijir
(Ismail), tiba-tiba Allah menampakkan kepadaku Baitul Maqdis, sehingga aku
dapat memberitakan kepada mereka tanda-tandanya sambil aku terus melihatnya.
(Bukhari, Muslim)
108.
Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Semalam
aku mimpi di dekat Ka’bah ada seorang yang merah bagus rupanya panjang
rambutnya sampai ke bahunya, lurus rambutnya bagaikan meneteskan air, sambil
meletakkan kedua tangannya di atas bahu orang di kanan kirinya, sedang ia
tawaf, maka aku bertanya: Siapakah orang itu? Jawabnya: Itu
Al-Masih Isa bin Maryam. Kemudian aku melihat juga seorang di belakangnya,
sangat keriting rambutnya, buta matanya sebelah kanan, hampir serupa dengan Ibn
Qathan, dia juga meletakkan kedua tangannya di atas bahu dua orang di kanan
kirinya, juga tawaf di Ka’bah, ketika aku tanya siapa orang itu?
Dijawab: Al-Masih Ad-Dajjal. (Bukhari, Muslim).
107. Abdullah
bin Umar r.a. berkata: Pada suatu hari Nabi saw. menceritakan Ad-Dajjal kepada
orang-orang, lalu bersabda: Sesungguhnya Allah tidak buta mata sebelah,
ingatlah sesungguhnya Ad-Dajjal itu buta mata sebelah kanan, bagaikan buah
anggur yang timbul (menonjol). (Bukhari, Muslim).
106. Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ketika malam Isra aku melihat
Musa seorang yang kurus, sedang, seperti orang dari suku Syanu’ah, juga
melihat Isa juga sedang, putih kemerahan bagaikan orang yang baru keluar dari
pemandian, dan aku sangat menyerupai Ibrahim. Kemudian dihidangkan kepadaku
dua bejana, satu berisi susu dan yang kedua berisi khamr, dan diperintahkan
supaya memilih salah satu yang mana yang aku suka, maka aku ambil susu lalu aku
minum, maka diberitahu : Engkau telah mengambil fitrah agama, andaikan engkau
mengambil khamr pasti umatmu akan tersesat. (Bukhari, Muslim).
105.
Mujahid berkata: Ketika kami di majelis Ibn Abbas r.a. maka orang-orang
menyebut Dajjal, dan dikatakan bahwa diantara kedua matanya ada tertulis:
Kafir.
Ibn Abbas berkata: Aku
tidak mendengar keterangan itu, tetapi Nabi saw. bersabda: Adapun Musa
maka seakan-akan aku melihat padanya ketika turun ke lembah sambil membaca
talbiyah (Labbaika Allahumma labbaika). (Bukhari, Muslim).
104. Ibn
Abbas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika malam Isra aku
melihat Nabi Musa seorang yang coklat rupanya, tinggi dan keriting rambutnya,
bagaikan orang dari suku Syanu’ah, aku juga melihat Isa a.s. orangnya sedang,
tidak tinggi dan tidak pendek, sedang bentuk badannya berkulit putih
kemerah-merahan lurus rambutnya. Aku juga melihat Malaikat Malik penjaga
neraka dan Dajjal, dalam beberapa ayat (bukti kebesaran) Allah yang telah
diperlihatkan kepadaku, karena itu maka jangan ragu, engkau pasti akan
bertemu dengan-Nya. (Bukhari, Muslim).